• Home
  • Author
  • Send a raven!
spotify goodreads SoundCloud

Huis van Abdï

Diberdayakan oleh Blogger.
Ini merupakan lanjutan dari tulisan saya pada bagian pertama. Silakan dibaca!


Dari instagram @ternateheritage

****

Sebelum menuju ke Bastion Real, kami main game dulu. Saya lupa apa namanya, tapi mirip dengan game "Kehilangan Habitat" di P-WEC. Tidak sampai gendong-gendongan sih, mungkin karena panitia tau kami -peserta- masih jaim. Ya sudah, yang penting ada gelak tawa juga di sini!

Tempat game atau ice-breaking ini dulunya merupakan tembok belakang benteng. Namun entah kenapa (baca: tanpa ada alasan yang jelas) akhirnya dibongkar jua. Asumi yaitu dulu bagian belakang yang terletak di arah barat ini berdekatan dengan Kesultanan Ternate. Kompeni Belanda lebih kooperatif dibanding Kompeni Portugis, jadi buat apa memagari benteng yang berbatasan dengan kawan sendiri? Jadilah tembok belakang ini dibongkar.


Kartu keempat yang dibagikan, side A


Kartu keempat yang dibagikan, side B

Keunikan Benteng Oranje yang lain yaitu adanya parit yang melintang. Fungsi parit ini bukan sekadar drainase, melainkan bagian dari taktik pertahanan dari musuh. Parit dibuat lebar dan panjang menyesuaikan benteng, fungsinya agar musuh enggan atau terhalang saat memasuki benteng. Selain itu juga ada jembatan yang fungsinya sebagai penghubung satu-satunya antara benteng dan laut (ingat dulu di depan Benteng Oranje ini berbatasan langsung dengan laut).

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba! Acara ini merupakan rangkaian acara yang dimulai pada tanggal 3, 4, dan 5 Februari 2017. Penyelenggara acara ini yaitu Ternate Heritage Society atau yang dikenal juga dengan sebutan THS, sebuah organisasi nirlaba dari Kota Ternate. Sudah jelas kan dari namanya organisasi ini bergerak di bidang apa? Organisasi ini bergerak pada bidang pelestarian dan pendidikan pusaka yang ada di Ternate.

Saya mengetahui acara ini dari akun instagram THS, seminggu sebelum acara dimulai. Saya sangat antusias karena ada jelajah benteng. Kita sudah tahu kan kalau Ternate dan wilayah-wilayah sekitarnya merupakan saksi bisu sejarah dari perdagangan rempah-rempah? Nah, di situ saya ingin menggali lebih dalam tentang benteng atau pun sejarah yang ada dibaliknya.


Flyer #FestivalPusakaTernate via akun  instagram @ternateheritage

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sudah ada yang pernah nonton video seorang siswa SD yang disuruh menyebut nama ikan oleh Pak Jokowi? Yha. Video itu sedang viral. Poor him.

Namanya juga netizen, seketika banyak meme-meme (dibaca mém ya, bukan mémé!) bermunculan terkait anak tersebut. Meski tidak bernada mengejek, atau melecehkan ada saja sisi lain dari suatu peristiwa. Setidaknya kita punya dua atau lebih versi cerita. Jadi begini....

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Halo! Saya sedang bernafsu untuk menulis, maka saya menulis! Scribo ergo sum, saya menulis maka saya ada. Begitulah quote ciptaan saya sendiri, yang diganti dari opto ergo sum di buku Supernova.

Jadi, saya sekarang bisa membaca “petir” dan “partikel”. Sebuah hal yang sudah banyak orang lakukan. Hah?! Kok bisa? Ya, karena yang saya baca adalah dua onggok buku. Bukan petir dan partikel secara sungguhan loh ya. Gila aja saya bisa membaca petir, emang saya pawang petir kaya si Etra?

Petir dan Partikel

Saya membaca buku karangan Ibu Suri Dee. Baru baca sekarang sih, lebih tepatnya. Si Petir, sudah sampai di rumah bulan (tahun) lalu malah. Si Partikel saya beli ketika mampir di Gramedia waktu di Malang. Lengkap sudah saya seperti dukun yang bisa membaca petir, sekaligus partikel.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Valar morghulis

About Me

Me, is an enigma --for you, for the universe and for I myself. I write what I want to write. Scribo ergo sum. I write, therefore I am.

Follow Me

  • spotify
  • goodreads
  • SoundCloud

Hot Post

Maester's Chamber

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret 2024 (1)
      • Merenungkan Eros dan Growing Into Love
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari 2023 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  Januari 2022 (1)
  • ►  2021 (5)
    • ►  Oktober 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (1)
  • ►  2020 (38)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (2)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (18)
    • ►  Januari 2020 (12)
  • ►  2019 (9)
    • ►  Desember 2019 (1)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Juli 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (2)
    • ►  Februari 2019 (1)
  • ►  2018 (8)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (1)
    • ►  Januari 2018 (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  September 2017 (3)
    • ►  Agustus 2017 (1)
    • ►  Juli 2017 (2)
    • ►  Juni 2017 (1)
    • ►  Mei 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  Maret 2017 (4)
    • ►  Februari 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (3)
  • ►  2016 (10)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (1)
    • ►  Agustus 2016 (1)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  Maret 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (22)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (2)
    • ►  Oktober 2015 (1)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (6)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (2)
    • ►  Maret 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  Desember 2014 (1)
    • ►  September 2014 (4)

Tags

acara berjalan-jalan dapur kamar renungan kamar tengah kotak musik perpustakaan ruang tengah taman belakang

Created with by ThemeXpose