Halo! Saya sedang bernafsu untuk menulis, maka saya
menulis! Scribo ergo sum, saya menulis maka saya ada. Begitulah quote
ciptaan saya sendiri, yang diganti dari opto ergo sum di buku
Supernova.
Jadi, saya sekarang bisa membaca “petir” dan “partikel”.
Sebuah hal yang sudah banyak orang lakukan. Hah?! Kok bisa? Ya, karena yang
saya baca adalah dua onggok buku. Bukan petir dan partikel secara sungguhan loh
ya. Gila aja saya bisa membaca petir, emang saya pawang petir kaya si Etra?
Petir dan Partikel
Saya membaca buku karangan Ibu Suri Dee. Baru baca
sekarang sih, lebih tepatnya. Si Petir, sudah sampai di rumah bulan (tahun)
lalu malah. Si Partikel saya beli ketika mampir di Gramedia waktu di Malang.
Lengkap sudah saya seperti dukun yang bisa membaca petir, sekaligus partikel.