Halo! Wah sudah lama tidak mengunjungi rumah ini. Rumahnya antisosial rupanya. Banyak yang terjadi, tapi tak sempat ditulis. Keterbatasan menulis langsung saat tersambung secara daring ke internet adalah salah satu penyebabnya. Jadilah sekarang saya baru menulis. Maafkan, ya, rumah! Ilustrasi menulis via visualcommunications.co.uk Karena saya sudah mengundurkan diri dari tempat saya bekerja, nampaknya sudah seharusnya saya meramaikan kembali rumah ini. Sedih sekali melihat...
Saya merasa tidak baik-baik saja akhir-akhir ini. Rasanya, ada monster dalam kepala saya. Monster yang diam-diam menggerogoti sel-sel kelabu otak, yang kian hari kian gawat. Rasanya melebihi menekan jerawat! Entah kenapa bermalas diri, padahal bermalas diri pangkal miskin. Ataukah saya memang miskin iman? Depresi via Sasha Freeman/Unsplash Katanya, di usia 20-an, ada fase yang disebut quarter life crisis atau krisis seperempat abad. Ya,...
Sebulan sudah saya di Malang, berpindah tempat kerja ke rantau yang lebih dekat dengan rumah. Saya bukan pencerita yang baik, bahkan saya tidak menuliskan hal-hal yang saya sepatutnya tuliskan ketika berada di Ternate, kala itu. Mungkin setelah ini, akan ada bagian yang hilang tersebut yang akan saya tulis. Kembali ke Malang berarti kembali pada dinginnya musim pancaroba. Saat peralihan dari musim hujan ke...
Afternoon Talk merupakan band indie asal Lampung yang beranggotakan Osa, Sofia, dan Ridwan. Band yang dibentuk pada 2011 ini mengusung genre folk, dipadu dengan suara guitalele yang syahdu sehingga menimbulak kesan yang "lembut" dan "menyejukkan". Lagu ini berisi tentang sepasang kekasih yang sedang berfantasi memiliki pulau pribadi. Dua orang itu sedang dimabuk asmara, tak ayal imaji mereka membubung tinggi. Ya, itulah makna dari lagu ini menurut saya,...