• Home
  • Author
  • Send a raven!
spotify goodreads SoundCloud

Huis van Abdï

Diberdayakan oleh Blogger.
Jadi, hari ini aku mengirim pesan kembali pada crush-ku di aplikasi Tinder. Aku sudah tidak keruan dan gregetan dibuatnya.

Dan tahukah kamu apa yang menjadi balasannya? Mengapa dia tidak membalas pesan terakhirku?

Karena tidak ada balasanku yang berarti bagi dia.

Memang bikin gemas anak satu ini! Bagaimana tidak? Dia dengan seenaknya bilang bahwa pesanku tidak berarti bagi dia?

Ya semesta, kenapa harus sepolos itu jawabannya? Aku bingung dibuatnya. Ingin melampiaskan emosi tapi sadar bahwa kami bukan siapa-siapa.

Ya meski sudah kenal dan me jadi siapa-siapa harus tetap menjaga emosi. Cukup sudah untuk hari ini, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Baru mau menulis, ternyata aku doyong. Benar, saya hampir saja njomplang.

Saya duduk bersandar di kursi, saya memainkan sehingga menyerupai gerakan kursi malas. Yang bsia digoyang-goyangkan.

Karena terlalu bersemangat, kursi saya hampir jatuh dan saya berteriak heboh.

Ya, saya Heri. Alias heboh sendiri.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hari ini sepertinya lagu yang saya putar berulang adalah lagu dengan genre pop kota. Genre ini dikenal juga dengan nama genre city pop.

Sungguh saya baru tahu bahwa genre ini populer di lantai dansa tahun 1980an. Dan ternyata telinga saya sudah lebih dahulu menikmatinya ketimbang pikiran saya.

Lewat lagu Selangkah Ke Seberang yang diaransemen ulang oleh White Shoes and the Couples Company (WSATCC), ternyata saya sudah menikmatinya. Meski namanya tak begitu saya kenal.

Hari ini mood saya tidak terlalu bersemangat. Rasanya overwhelmed sekali. Entah karena pengakuan yang saya buat semalem ketika sedang bersama dengan teman-teman atau apa.

Akhirnya meluncur jemari dengan mencari lagu Mariya Takeuchi di YouTube.

Perlahan saya cari lagu Plastic Love yang dia nyanyikan hampir setengah abad lalu ini. Ternyata, terdengar familiar karena sebelumnya saya mendengarkan gubahan Pablo Cikaso di lagu Bersandar milik WSATCC.

Puas berulang kali mendengar baik Bersandar dan Plastic Love, saya menemukan satu penyanyi Indonesia yang lagu-lagunya bergenre pop kota: Aya Anjani.

Saya langsung menyukai lagu-lagunya. Setidaknya, telinga saya tidak menolak atau merasa risi dengan deretan lagu Aya.

Lantas saya berselancar di Spotify dan menemukan daftar putar lagu-lagu bergenre pop kota, namun dalam bahasa Jepang.

Jiwa "jejepangan" saya kembali bergolak dari tidur panjangnya. Saya sepertinya jatuh cinta dengan genre satu ini.

Meski mood hari ini tidak begitu berkobar-kobar, tapi saya nobatkan hari ini sebagai Hari dengan Genre Pop Kota.

Karena sebagian besar lagu yang saya dengarkan hari ini bergenre pop kota. Agak susah sebenarnya untuk menggambarkan secara tepat, namun saya akan menambah mood dengan "pop kota".

Mood yang tidak terikat cuaca dan faktor abiotik lainnya. Ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Dua hari ini semacam punya kewajiban sebelum tidur: membaca 1 bab buku.

Ini dalam rangka mengejar target alih-alih memang menikmati alur bukunya.

Sebenarnya saya sudah merasa "berat" untuk menamatkan buku ini, judulnya Wuthering Heights.

Saya membeli karena ingin gaya-gayaan dan korban rekomendasi buku yang wajib dibaca versi zenius.

Sungguh jangan ditiru. Anda entah akan penasaran dengan alurnya atau hanya menggugurkan kewajiban saja.

Pada kasus saya, sangat jelas: memenuhi keegoisan diri.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Valar morghulis

About Me

Me, is an enigma --for you, for the universe and for I myself. I write what I want to write. Scribo ergo sum. I write, therefore I am.

Follow Me

  • spotify
  • goodreads
  • SoundCloud

Hot Post

Maester's Chamber

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret 2024 (1)
      • Merenungkan Eros dan Growing Into Love
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari 2023 (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  Januari 2022 (1)
  • ►  2021 (5)
    • ►  Oktober 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (1)
  • ►  2020 (38)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (2)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (18)
    • ►  Januari 2020 (12)
  • ►  2019 (9)
    • ►  Desember 2019 (1)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Juli 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (2)
    • ►  Februari 2019 (1)
  • ►  2018 (8)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (2)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (1)
    • ►  Januari 2018 (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  September 2017 (3)
    • ►  Agustus 2017 (1)
    • ►  Juli 2017 (2)
    • ►  Juni 2017 (1)
    • ►  Mei 2017 (1)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  Maret 2017 (4)
    • ►  Februari 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (3)
  • ►  2016 (10)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (1)
    • ►  Agustus 2016 (1)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  Maret 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (22)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (2)
    • ►  Oktober 2015 (1)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (6)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (2)
    • ►  Maret 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  Desember 2014 (1)
    • ►  September 2014 (4)

Tags

acara berjalan-jalan dapur kamar renungan kamar tengah kotak musik perpustakaan ruang tengah taman belakang

Created with by ThemeXpose