Hidup yang Berprogres
Kamu kerap mengalami lewah pikir? Overthinking? Dan pikiran yang kadang berkecamuk dan susah diredam? Bagus! Selamat datang di dunia dewasa!
Sungguh saat menulis ini saya sedang berada di kondisi mental yang tidak nyaman. Kestabilan yang di minggu-minggu lalu ada, dalam dua minggu nampaknya sirna.
Saya harus setengah hidup setengah mati menjaga mood, tetap haha-hihi ketika bersama teman, dan terlihat biasa-biasa saja. Padahal dalam pikiran, beuhhhh rasanya mau melompat ini otak!
Makin dewasa (ehem), saya makin sadar bahwa membanding-bandingkan diri itu bukan suatu yang baik dan patut dilestarikan. Makin dewasa (ehem lagi), saya makin mengerti kalau alih-alih membandingkan diri (dan kepemilikan) dengan orang lain, baiknya kita membandingkan kita dengan versi kita sebelumnya.
Hah gimana tuh?
Iya, jadi coba bandingkan diri kita setahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun yang lalu. Bandingkan saat kita di masa sekolah menengah atau bangku kuliah. Apa yang sudah berubah menjadi baik? Sadarkah kalau kita sudah berjalan sejauh sekarang?
Jujur saya sedang mencoba mengerti dan merasakan hal-hal yang saya berhasil upgrade. Ini memang absurd, tapi kadang ini berhasil juga. Kita mencoba menggali hal yang dulu ada pada diri kita, eh sekarang udah ga ada.
Contoh, dulu saya ngga sikat gigi sebelum tidur. Entah kenapa suatu malam di 2013 saya mulai menyikat gigi sebelum tidur. Dan itu terjadi hingga sekarang! Sudah jadi kebiasaan.
Contoh lainnya saya dulu orangnya bodo amat dengan yang namanya pengeluaran. Pengeluaran seringkali tidak tercatat dan akhirnya melabeli diri boros. Ya padahal itu tindakan saya sendiri yang tidak disiplin. Akhirnya saya mulai mencatat pengeluaran saya. Setelah dievaluasi, saya ngga boros-boros amat kok. Malah saya sekarang jadi mikir ternyata saya termasuk pelit pada diri sendiri! Haha.
Sepertinya membandingkan dengan versi diri sebelumnya ini jadi salah satu contoh yang baik untuk ditiru dand diaplikasikan. Saya jadi ingat Apple selalu membandingkan produk saat ini dengan sebelumnya. Bukan membandingkan dengan produk lain. Akhirnya kita tau apa yang belum di-upgrade dari diri kita.
Harusnya saya juga sadar bahwa saya sudah banyak berubah. Dari orang yang ceplas-ceplos menjadi lebih agak mengerem omongan ketika berbicara. Ya meski menurut saya ngga harus jadi orang yang lemah lembut panas terik(?) juga sih. Tinggal dipersonalisasikan saja.
Ya, saya cocoknya pakai metode ini sih untuk memotivasi (dan menghibur) diri. Mungkin ini tidak cocok di kamu, atau malah cocok banget! Siapa tau, kan?
0 comments