Memahami Diri Sendiri: Jatuh Cinta?
Kadang saya merasa masih belum kenal dengan diri sendiri. Terdengar aneh? Biarlah. Saya merasa saya masih kaku dan terkadang merasa awkward dengan diri sendiri.
Hal yang paling aneh menurut saya adalah, saya orangnya mudah bosan. Ini sudah tercermin dari dahulu kala, sejak saya masih dibelikan mainan oleh orang tua. Minggu ini inginnya itu, minggu depan sudah bosan dengan mainan itu. Lalu saya merengek minta mainan baru. Besoknya sudah tau-tau bosan dan ingin mainan yang lain. Dan seterusnya.
Menjadi pribadi yang mudah bosan kadang menjengkelkan. Contohnya ya....saya. Dan saya juga jengkel dengan diri sendiri kenapa amat mudah bosan? Amat mudah beralih kesukaan?
Ngomong-ngomong masalah kesukaan, saya jadi ingat seseorang yang saya suka. Belum cinta, sih. Tapi apa bedanya suka dengan cinta? Entahlah, silakan bedakan sendiri.
Kemarin saya iseng-iseng menandai tanggal dimana saya sedang menyukai seseorang. Iya, masih tahap suka. Dari hasil menandai kalender sebulan terakhir, saya sudah berganti orang yang disuka sudah tiga kali. Saya bebaskan Anda untuk menghakimi saya orangnya nanti tidak setia.
Yah....ternyata saya suka sama orang cuma maksimal 2 minggu, habis itu suka sama yang lain. Tidak asyik, ya?
Saya kadang ingin seperti orang lain yang kalau suka ya suka sekali. Tenggelam dalam rasa yang tak pernah padam, sampai akhirnya jadian. Sayangnya saya bukan individu yang seperti itu. Saya terlalu egois untuk tidak berpindah ke lain hati.
Tapi mau bagaimana lagi? Inilah diri saya, yang rentang kesukaan terhadap orang hanya seumur kecambah kacang hijau. Saya harap bisa menjadi catatan tersendiri untuk saya, dan jodoh saya yang mungkin sedang membaca (oke, bagian ini bisa di-skip).
Teruntuk saya, janganlah berkecil hati. Berbesarlah hati menghadapi kenyataan hidup. Ingat, selagi masih muda silakan berbosan-bosan dahulu! Cheers!
Hal yang paling aneh menurut saya adalah, saya orangnya mudah bosan. Ini sudah tercermin dari dahulu kala, sejak saya masih dibelikan mainan oleh orang tua. Minggu ini inginnya itu, minggu depan sudah bosan dengan mainan itu. Lalu saya merengek minta mainan baru. Besoknya sudah tau-tau bosan dan ingin mainan yang lain. Dan seterusnya.
Bermuram durja |
Menjadi pribadi yang mudah bosan kadang menjengkelkan. Contohnya ya....saya. Dan saya juga jengkel dengan diri sendiri kenapa amat mudah bosan? Amat mudah beralih kesukaan?
Ngomong-ngomong masalah kesukaan, saya jadi ingat seseorang yang saya suka. Belum cinta, sih. Tapi apa bedanya suka dengan cinta? Entahlah, silakan bedakan sendiri.
Kemarin saya iseng-iseng menandai tanggal dimana saya sedang menyukai seseorang. Iya, masih tahap suka. Dari hasil menandai kalender sebulan terakhir, saya sudah berganti orang yang disuka sudah tiga kali. Saya bebaskan Anda untuk menghakimi saya orangnya nanti tidak setia.
Yah....ternyata saya suka sama orang cuma maksimal 2 minggu, habis itu suka sama yang lain. Tidak asyik, ya?
Saya kadang ingin seperti orang lain yang kalau suka ya suka sekali. Tenggelam dalam rasa yang tak pernah padam, sampai akhirnya jadian. Sayangnya saya bukan individu yang seperti itu. Saya terlalu egois untuk tidak berpindah ke lain hati.
Cuma berapa hari tuh 😭 |
Tapi mau bagaimana lagi? Inilah diri saya, yang rentang kesukaan terhadap orang hanya seumur kecambah kacang hijau. Saya harap bisa menjadi catatan tersendiri untuk saya, dan jodoh saya yang mungkin sedang membaca (oke, bagian ini bisa di-skip).
Kadang sedih sih, tapi apa mau dikata |
0 comments